Aksi Tukang Kunci Selamatkan 30 Bus Bekas dari Cina

Foto: TEMPO.CO
DABNews, Jakarta - Sebanyak 30 unit bus bekas, didatangkan dari cina untuk menambah armada TransJakarta. Semua bus telah sampai di Pelabuhan Tanjung Priok, Rabu (4/12). Awalnya tidak ada yang aneh dengan kedatangan bus-bus bekas ini. Namun, pada rabu malam sempat terjadi kejadian yang membuat aparat terkait dan beberapa petugas pelabuhan menjadi kebingunan. Semua bus tidak bisa dipindahkan karena ternyata semua kunci bus tidak dapat ditemukan. Sumber DABNews di Pelabuhan Tanjung Priok menjelaskan bahwa sempat terjadi ketegangan antara petugas. Suryono, petugas yang menerima paket kiriman 30 bus ini merasa telah menempatkan semua kunci pada masing-masing dashboard. Namun, menurut Giyo, petugas yang akan menyerahkan bus ini kepada Pemda DKI Jakarta tidak menemukan satu kunci pun. Ketegangan berlangsung hingga pukul 2 Kamis dinihari tadi hingga akhirnya salah satu pejabat Pemda DKI yang tidak ingin disebutkan namanya berinisisatif mendatangkan 30 tukang kunci terbaik se-Jakarta. Tepat pukul 8 pagi, semua bus telah berhasil dinyalakan mesinnya. Menurut sumber  DABNews di Pelabuhan Tanjung Priok, kejadian hilangnya 30 kunci bus bekas ini telah terjawab. Lewat rekaman CCTV, pihak pelabuhan berhasil mendapati bahwa tepat saat pergantian jam jaga pelabuhan, 3 orang pria masuk ke setiap bus untuk mengambil masing-masing kunci. Setelah diteliti lebih lanjut, ternyata satu dari ketiga pria tersebut adalah salah satu dari 30 tukang kunci yang dipanggil oleh pejabat Pemda DKI Jakarta. Hingga berita ini diturunkan, masih belum jelas motif pelaku. Kuat dugaan bahwa aksi ketiga orang yang terekam kamera CCTV tersebut adalah untuk menghilangkan kunci dengan sengaja, agar mereka dihubungi untuk mengganti kunci. Jika ini benar, maka konsep pemasaran seperti ini sangat efektif. Betapa tidak, dengan menjadi pahlawan di saat genting, mereka berhasil mendapatkan publikasi yang efektif. Plus, mereka mendapat bayaran dobel, karena mendapatkan 'kasus' khusus. Menurut pakar pemasaran Jojon William, 'aksi' semacam ini, dalam dunia pemasaran dikenal sebagai Marketing Guerrilla. Jojon sendiri terkagum-kagum dengan trik ini. Jojon berencana untuk mempraktekkannya dengan 'mengambil' kunci sukses dari beberapa pengusaha muda secara diam-diam. Lalu di saat pengusaha-pengusaha muda ini merasa kesulitan, Jojon akan menawarkan untuk memberi kunci sukses yang telah hilang.

GARLAND CHEN